Tentang pentingnya zakat bagi seorang muslim, Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta’ala mengatakan,
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang agung. Bahkan, zakat
adalah rukun ketiga dari rukun-rukun Islam. Zakatlah yang digandengkan dengan
shalat di dalam kitab Allah ‘azza wa jalla dan Allah ta’ala telah
berfirman, menerangkan faedah-faedah zakat, kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً
تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ
إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka yang dengan itu
akan membersihkan dan menyucikan mereka. Dan doakanlah mereka. Sesungguhnya,
doa engkau [menjadi] ketenteraman jiwa untuk mereka. Dan Allah maha mendengar
lagi maha mengetahui.”(QS. At Taubah: 103)
Jadi, ada dua faedah.
Pertama, zakat membersihkan manusia dari dosa-dosa,
sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصًّدَقَةُ
تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ
النَّارَ
“Shadaqah [zakat] menghapus kesalahan,
sebagaimana air memadamkan api.”
Karena itu, zakat dapat membersihkan manusia dari dosa
mereka, karena dosa adalah najis dan kotoran, sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلاَ يَقْرَبُواْ
الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
“Hai orang-orang beriman, sesungguhnya, orang-orang
musyrikin itu najis. Maka, janganlah mereka mendekati Masjidil Haram.” (QS.
At Taubah: 28)
Akan tetapi, seorang musyrik ketika pada dirinya tidak ada
amalan shalih, maka najisnya adalah najis yang mutlak. Adapun
seorang mukmin yang bermaksiat, maka sesungguhnya najisnya sesuai dengan
maksiatnya. Karena itu, dalam doa istiftah, disebutkan,
اللّهُمَّ
اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, cucilah dosa-dosaku dengan air, salju, dan
es.”
Jadi, zakat dapat membersihkan manusia dari dosanya dan
menggugurkan kesalahan-kesalahannya.
Faedah kedua, [zakat] menyucikan dan menumbuhkan akhlak dan
keimanan. Sebab zakat dapat menambah keimanan seorang hamba, karena zakat
adalah amalan shalih dan setiap amalan shalih dapat
menambah keimanan.
Demikian pula, [zakat] dapat menumbuhkan akhlak baiknya.
Sebab zakat memasukkan orang yang berzakat itu ke dalam golongan orang-orang
mulia, dermawan, dan baik hati.
Sumber: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Silsilah
Ushul Al Islam: Az Zakah. TTp: Mu-assasah Al Amirah Al ‘Unud binti Abdil
Aziz Al Khairiyyah. TTh, halaman 9-12.
Pentingnya Membayar Zakat bagi Seorang Muslim